Selasa, 04 Oktober 2011

Jeremy Teti " Tampil Beda"

Siapa yang nggak kenal dengan Jeremy Teti? yang kini dikenal sebagai Pembawa acara berita Liputan 6 (malam) dengan aksen bicaranya yang unik dengan "salam SCTV" lalu "berikut liputannyaa" yang khas ketika membawakan program berita Liputan 6 Malam, membuat gue yang salah satu pemirsa ketawa ngakak nggak percaya pertama kali ngeliat dia bawa berita malam itu. Beliau menyampaikan berita dengan gaya cenderung santai dan tidak konvensional seperti presenter lainnya.

Jeremy Teti termasuk senior di program Liputan 6, dulu dia membawakan acara Liputan 6 pagi (dan gaya bicaranya ngak seperti itu walau suaranya tetap khas seperti dulu) Beliau yang sudah bekerja selama 17 tahun, dan sekarang dia menjabat produser, coordinator presenter dan wardrobe and make up program Liputan 6 dan Buser.

Pria asal Atambua, kelahiran 31a maret 1968 ini mengungkapkan bahwa aksen "salam SCTV" yang khas itu berawal dari sebuah "Iseng" salah satu presenter menyarankan agar JT mematenkan gaya closing yang seperti itu. Ketika itu dia sempat takut pada atasannya, namun syukurlah Atasan nggak marah karna keberanian dan keisengannya mengubah gaya penyampaian berita.



Kini JT tampil dengan gaya yang khas di Liputan 6 Malamnya. Dikutip dari detik.com dia mengutarakan "

bersyukur dengan ciri khasnya membawakan berita seperti sekarang. Baginya, dunia televisi memang menuntut untuk selalu kreatif. Sebagai presenter ia pun harus punya ciri tersendiri, yang bisa dijual ke masyarakat.

“Kalau flat-flat aja ya orang bakalan pindah saluran. Kalau presenter cantik dan seksi kan enak, udah biasa dan gampang jualannya. Nah, gue apa yang bisa dijual? Udah jelek, tuir (tua) pula, apa yang bisa dijual lagi?” kelakarnya.


Bila gaya bicara yang cenderung santai dan tidak konvensional seperti presenter umumnya membawakan berita itu dimaksudkan sebagai untuk menghibur penonton, maka Jeremy boleh dibilang berhasil. Ia pun menyodorkan bukti dari hasil survei.

Menurut pria yang gemar bermain tenis itu, dari survei yang dilakukan, penonton Liputan 6 Malam lebih didominasi kalangan wanita usia 20 hingga 40 tahun dan "bermasalah". Bermasalah? Ya, misalnya insomnia, masalah kantor, keluarga dan sebagainya.

"Para perempuan 'bermasalah' kan susah tidur kalau malam hari. Nah, yang sibuk online, nelepon, chatting atau ngapain aja, ya gue sapa semua, supaya mereka merasa ditegur,” ujarnya.


Banyak yang senang, namun ada pula yang mencemooh gaya Jeremy membawakan berita yang dianggap "lebai" seperti membawakan acara infotainment. Namun ia maklum, dan menganggap itu sudah risiko pekerjaannya.

"Ya itu risiko profesilah ya, harus sabar. Ada orang yang suka sama kita ada juga yang nggak. Ya udah nikmatin aja,” komentarnya santai.


kesimpulan yang dapat diambil dari artikel kisah Jeremy Teti adalah

Tampil beda itu orisinil. Daripada memaksa diri mengikuti karakter orang.. Keep up the good work

(salah satu komentar yang bijak yang gue ambil dr yang ngomen di detik.com)

2 komentar:

diary sigadis kurus mengatakan...

aku salah satu penggemar liputan enam petang kalau presenter nya jeremy teti

lintang mengatakan...

coba anonton liputan 6 malam, something funny,can be found there.

Posting Komentar